NAMA : RIKSON HABINSARAN BANUREA
NIM : 17190511
KELAS : TI-17.3C.01
MATAKULIAH : JARINGAN KOMPUTER
1. Fungsi – Fungsi dari Protokol (ICMP, POP3, SMTP,
FTP dan ARP)
1. ICMP (Internet Control Message
Protocol)
Protokol
yang digunakan untuk memberikan kiriman pesan – pesan ke dalam sebuah jaringan,
mulai dari mengirimkan pesan error, pesan diterima, hubungan putus atau
connection lost, dan sebagainya. Dengan adanya protokol ini, maka jaringan akan
mengetahui respon – respon yang terjadi selama konektivitas didalam jaringan
itu berlangsung.
Fungsi
ICMP :
- Membantu proses error
handling / melaporkan apabila terjadi error pada sebuah jaringan.
- Membantu control procedure
atau prosedur pengaturan pada sebuah jaringan.
- Menyediakan pengendalian
error dan pengendalian arus pada network layer atau lapisan jaringan.
- Mendeteksi terjadinya
error pada jaringan, seperti connection lost, kemacetan jaringan dan
sebagainya.
2. POP3 (Post Office Protocol versi 3)
Protokol
yang memiliki fungsi seperti bis surat dan digunakan di dalam e-mail client
yang kita miliki untuk mengambil dan membaca e-mail yang masuk.
Fungsi
POP3 :
Protokol yang
digunakan untuk mengakses e-mail atau surat elektronik yang masuk ke dalam e-mail client.
Fungsi utama dari POP3 adalah untuk menyimpan sementara e-mail yang
terkirim di dalam sebuah e-mail server, dan kemudian meneruskannya ke dalam e-mail client,
dimana baru akan terrespon ketika e-mail tersebut sudah dibuka
oleh user yang berhak (mereka yang memegang username dan juga password dari
alamat e-mail).
Penggunaan
POP3 :
Protokol POP3 berguna untuk
mengambil email dari server dan menyimpan sementara diinbox
masing - masing pemilik e-mail sebelum didownload ke
PC melalui aplikasi e-mail seperti Mozilla Thunderbird, Microsoft
Outlook, Eudora, dan sebagainya. Protokol POP3 akan mempermudah
user untuk mengambil e-mail. User tidak perlu mengunjungi situs
penyedia jasa e-mail, cukup dengan menginstal aplikasi e-mail client seperti
yang disebutkan diatas maka kita dapat melakukannya. Hal yang perlu
diperhatikan adalah e-mail yang kita miliki haruslah mendukung layanan protokol
POP3.
Pada penerimaan e-mail dengan menggunakan
POP3, digunakan suatu program yang dinamakan e-mail client. E-mail client
berfungsi untuk menerima e-mail – e-mail yang masuk
ke komputer pengguna. Beberapa contoh e-mail client adalah Outlook
Express, Microsoft Outlook, The Bat, Eudora, dan masih banyak lagi yang
lainnya. POP3 biasanya selalu disandingkan dengan SMTP (Simple Mail
Transfer Protokol). Fungsi dari keduanya saling mendukung, di
mana POP3 digunakan untuk mengambil e-mail dari komputer
server ke komputer client (pengguna), dan SMTP digunakan untuk mengirimkan
e-mail dari komputer client yang dititipkan ke pada
komputer server untuk dikirimkan ke komputer server tujuan.
3. SMTP (Simple Mail Transport Protocol)
Protokol
untuk melakukan proses pengiriman dan penerimaan (proses transfer sebuah surat
secara elektronik), namun dengan menggunakan sebuah acara teknis yang simple
dan mudah untuk dipaham dan diimplementasikan.
Fungsi
SMTP :
Protokol
yang digunakan untuk membantu user mengirimkan surat
elektronik / e-mail kepada penerima. Kita sebagai seorang user dapat
mengirimkan pesan elektronik atau e-mail kepada penerima.
Penggunaan
SMTP :
Prinsip dasar dari penggunaan SMTP adalah bahwa
terdapat sebuah e-mail server yang bertugas sebagai penampung
sementara e-mail, sebelum dikirimkan ke alamat e-mail penerima.
Jadi,
ketika user akan mengirimkan sebuah e-mail, maka e-mail yang dikirimkan oleh
user akan menggunakan protokol SMTP, kemudian e-mail akan masuk ke dalam e-mail
server untuk dicocokan dengan alamat e-mail penerima. Ketika alamat e-mail
penerima sudah terdeteksi cocok, maka e-mail tersebut di kirimkan ke alamat
e-mail yang dituju, dan pengirim akan memperoleh notifikasi bahwa e-mail sudah
dikirimkan ke alamat e-mail.
Apabila kita melihat hal ini, maka cara kerja SMTP
ini persis seperti cara kerja kotak pos atau bis surat yang dulu sering kita
gunakan untuk mengirimkan surat dari kota ke kota. SMTP bisa kita analogikan
sebagai sebuah bis surat atau kotak pos. Ketika kita akan mengirimkan
surat, maka kita akan memasukkan surat kita ke dalam kotak pos tersebut, dan
tukang pos akan mengambil surat kita untuk dimasukkan ke
dalam kantor pos, disortir, lalu kemudian dikirimkan ke alamat yang tertera
pada surat tersebut.
4. FTP (File Transfer Protocol)
Protokol
yang berfungsi untuk pertukaran file dalam suatu jaringan komputer yang
mendukung protokol TCP/IP.
Dua hal
pokok pada FTP yaitu FTP Server dan FTP Client. FTP juga bisa dikatakan sebuah
protokol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan
standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam
sebuah framework.
FTP
merupakan salah satu protokol internet yang paling awal dikembangkan, dan masih
digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan
pengunggahan (upload) berkas-berkas komputer antara FTP Client dan FTP Server.
FTP Client adalah sebuah aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah - perintah
FTP ke sebuah FTP Server, sedangkan FTP Server adalah sebuah Windows Service
atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespon perintah -
perintah dari sebuah FTP Client. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk
mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, mengunggah
berkas komputer ke FTP Server, serta mengunduh berkas dari FTP Server.
Fungsi
FTP :
Melakukan
transfer file antara komputer yang terhubung melalui jaringan, termasuk
internet. Dalam bahasa teknis, FTP dikenal sebagai protokol jaringan yang
memungkinkan transfer file antara komputer yang tersambung pada TCP/IP yang
berbasis jaringan. Hal ini mencangkup serangkaian peraturan dan prosedur untuk
transfer data digital yang aman. FTP juga berfungsi untuk mempermudah dalam
pembagian file - file, mempercepat secara tidak langsung atau implicyt
menggunakan komputer remote, melindungi user dari berbagai file storage system
antar host.
5. ARP (Address Resolution Protocol)
Protokol
yang berfungsi memetakan IP address menjadi MAC (Media Access Control) Address. ARP merupakan penghubung antara datalink layer dan IP layer
pada TCP/IP. Semua komunikasi yang berbasis Ethernet menggunakan protokol ARP
ini. Intinya setiap komputer atau device yang akan berkomunikasi pasti akan
melakukan transaksi atau tukar menukar informasi terkait antara IP dan MAC
Address. Setiap transaksi akan disimpan di dalam cache OS kita. Namun protokol
ini punya kelemahan serius, karena setiap komputer bisa saja memberikan
transaksi ARP yang dimanipulasi. Dengan merubah MAC address yang sesungguhnya,
kelemahan ini dimanfaatkan untuk jenis serangan ARP Poisoning atau ARP Spoofing
atau Man In The Middle Attack.
Fungsi ARP :
Untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik,
masukan ARP bisa didapat secara dinamik. Namun untuk meningkatkan keamanan,
kita dapat memasukkan ARP statis secara manual. Dengan hanya membolehkan sebuah
router me-reply hanya untuk masukan ARP statis pada tabel ARP, maka akan
membatasi akses ke router dan jaringan di belakang router, yang hanya untuk IP
Address atau Mac Address dengan kombinasi.
Penggunaan ARP :
ARP bekerja dengan mengirimkan paket berisi IP
address yang ingin diketahui alamat Ethernetnya ke alamat Broadcast Ethernet,
dan semua Ethernet Card akan mendengar paket ini. Host yang merasa memiliki IP
Address ini akan membalas paket tersebut dengan memgirimkan paket yang berisi
pasangan IP Address dan Ethternet Address. Untuk menghindari seringnya permintaan
seperti ini, jawaban ini disimpan di memori (ARP cache) untuk sementara waktu.
Misalnya, jika suatu host dengan IP Address A
mengirim paket ke host dengan IP Address B pada jaringan lokal. Host pengirim
memeriksa dulu ARP cachenya adakah MAC Address untuk host dengan IP Address B.
Jika tidak ada, ARP akan mengirimkan paket ke
alamat Broadcast (sehingga seluruh anggota jaringan mendengarnya). Paket ini
berisi pertanyaan : "Siapakah pemilik IP Address B dan berapakah MAC
Addressnya? ". Dalam paket ini juga disertakan IP Address A beserta MAC
Addressnya.
Setiap host di jaringan lokal menerima request
tersebut dan memeriksa IP Address masing-masing. Jika ia merasa paket tersebut
bukan untuknya, dia tidak akan menjawab pertannyaan tersebut. Host dengan IP
Address B yang mendengar request tersebut akan mengirim IP Address beserta MAC
Address - nya ke host penanya.
2. Kelebihan dan Kekurangan IPv4 & IPv6
1. Internet Protokol versi
4
Kelebihan :
- Tidak mensyaratkan ukuran
paket pada link layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
- Pengelolaan rute informasi
yang tidak memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian
jaringannya saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router,
menjadi kecil. Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut
dapat secara bebas memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
Kekurangan
:
- Panjang alamat 32 bit
(4bytes).
- Dikonfigurasi secara
manual atau DHCP IPv4.
- Dukungan terhadap IPSec
opsional.
- Fragmentasi dilakukan oleh
pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.
- IPv4 yang hanya memiliki
panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai
4,294,967,296 alamat). IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada
kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi,
sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
2. Internet Protokol
versi 6
Kelebihan :
- Format
header baru. Header baru IPv6 lebih efisien daripada header pada IPv4 (karena
memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan menghilangkan
beberapa bagian yang tidak penting atau opsional.
- Jumlah
alamat yang jauh lebih besar. Dengan spesifikasi bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit memiliki
arti IPv6 akan mampu menyediakan 2128 kemungkinan alamat unik.
Walaupun tidak semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk keperluan
masa mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak perlu lagi
digunakan.
- Infrastruktur
routing dan addressing yang efisien dan hirarkis. Arsitektur pengalamatan
IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur routing menjadi efisien dan hirarkis
juga. Adanya konsep skup juga memudahkan dalam manajemen pengalamatan untuk
berbagai mode teknologi transmisi.
- Kemampuan
Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address
auto-configuration. Pada
teknologi IPv6, sebuah node yang memerlukan alamat bisa secara otomatis
mendapatkannya (alamat global) dari router IPv6 ataupun cukup dengan
mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6 tertentu (alamat link local)
tanpa perlu adanya DHCP server seperti pada IPv4. Hal ini
juga akan memudahkan konfigurasi. Hal ini penting bagi kesuksesan teknologi
pengalamatan masa depan karena di Internet masa depan nanti akan semakin banyak
node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah tangga dan bahkan manusia pun bisa
saja akan memiliki alamat IP. Tentu saja ini mensyaratkan kesederhanaan dalam
konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan
tiap host untuk mendapatkan alamat, menemukan tetangga dan router default
bahkan menggunakan lebih dari satu router default untuk redundansi dengan
efisien.
- Keamanan yang sudah
menjadi standar built-in.Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional
maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer network.
- Dukungan
yang lebih bagus untuk QoS. Adanya bagian (field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi
trafik (Flow Label) dan Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang
lebih terjamin bisa diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi
dengan IPSec dan ESP.
- Berbagai
protokol baru untuk keperluan interaksi antar node.
Adanya protokol baru misalnya Network
Discovery dengan komunikasi multicast dan unicast yang efisien bisa
menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan neighbor dalam jaringan.
- Ekstensibilitas.
Di masa depan IPv6 dapat dikembangkan lagi
fitur-fiturnya dengan menambahkanya pada extension head.
Kekurangan
:
- Operasi
IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang
mendukungnya.
- Harus ada pelatihan
tambahan, serta kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih
banyak layanan IPv6 yang berjalan di atas IPv4.
Komentar
Posting Komentar